TEKNIK PENGUATAN POWER SUARA
TEKNIK PENGUATAN POWER SUARA
Suara yang memiliki power sangat diperlukan dalam dunia hiburan, seperti pembawa acara, actor dan penyanyi. Sebab, tanpa power, suara seseorang akan terdengar lemah, tidak menarik, dan sangat membosankan. Terutama bagi penyanyi, meskipun dia telah menguasai bermacam teknik dan memiliki karakter suara yang khas, jika tanpa power yang cukup maka suaranya akan terdengar sangat ringan, tidak berbobot, dan terkesan “dingin-dingin saja”. Akhirnya itu membuat karakternya menjadi lemah, seperti sayur yang kurang garam, tidak menarik dan membosankan.
Fakta tentang hal tersebut banyak dijumpai di lapangan, terutama dalam dunia musik pada jajaran penyanyi papan atas. Banyak penyanyi pendatang baru yang tidak memiliki power suara, dan biasanya datang dari jalur rekaman. Mereka muncul dengan berbagai ornament yang kadang sangat heboh. Namun bagaimana perjalanan kariernya selanjutnya? Yang kita tahu mereka pada umumnya dengan cepat hilang dari peredaran setelah kemunculannya yang “tiba-tiba” itu.
Memang, ada yang mampu bertahan, namun jumlah dan persentasenya sangat kecil. Padahal, jika diperhatikan lagu yang mereka bawakan cukup bagus, musik pengiring dan aransemennya juga cukup indah, aksi panggungnya pun cukup hebat. Namun, mengapa mereka tidak mendapat sambutan yang baik, dari masyarakat?
Alasannya jelas bahwa mereka tidak memiliki power suara yang cukup untuk membuat nyanyiannya bertenaga, berkarakter, dan menjadi hidup, sehingga mampu menggerakkan dan menyentuh hati penontonnya. Dari keterangan tersebut, maka telah jelas bahwa power suara sangat penting peranannya dalam menyanyi. Karena dengan power, suara yang dihasilkan akan sangat berkualitas, dan bisa membuat lagu yang dinyanyikan lebih bertenaga, berkarakter, dan menjadi lebih hidup, sehingga mampu menggerakkan hati para penontonnya, dan selanjutnya akan menarik animo masyarakat.
1.Apa yang Dimaksud Power Suara?
Power suara adalah suatu tenaga yang dipergunakan untuk menyalurkan dan mengeluarkan suara. Dalam dunia menyanyi, berarti kekuatan tenaga untuk mengeluarkan suara nyanyian. Seperti yang telah disampaikan di depan, bahwa menyanyii bukan hanya sekadar bersuara dan berteriak, tetapi dengan variasi nada-nada yang kadang panjang dan tinggi. Itu semua memerlukan tenaga, guna menjaga stabilitas suara dan kekencangan suara.
Jika diibaratkan pada sebuah daya ledak, misalnya petasan, bila isi bahan peledaknya sedikit, maka suara yang dihasilkannya pun kecil. Namun isi bahan peledaknya banyak, maka suara yang ditimbulkannya juga besar. Jika diibaratkan kemampuan seseorang dalam membawa sesuatu barang, bila tenaganya lemah, maka kemampuannya untuk membawa barang juga kecil. Jika jarak yang ditempuh cukup jauh, maka dia akan terengah-engah, terseok-seok, dan bahkan berhenti. Itu seperti penyanyi yang tidak kuat mencapai nada tinggi karena tidak memiliki cukup power.
Orang yang memiliki tenaga besar, tentu memiliki kemampuan untuk membawa banyak barang. Jarak yang jauh ataupun mendaki bukanlah suatu masalah. Begitu pula yang terjadi pada suara, jika tenaga yang digunakan kecil, maka suara yang dikeluarkan juga kecil dan lemah. Namun jika tenaganya besar, maka suara yang dikeluarkan juga akan lantang, keras dan besar.
2.Bagaimana Cara Mempelajarinya?
Power suara untuk menyanyi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan power suara yang digunakan untuk berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Power suara menyanyi merupakan pengembangan dari power suara biasa, seperti halnya menyanyi yang juga merupakan pengembangan dari cara berbicara biasa. Karena merupakan pengembangan, maka di dalamnya juga ada unsur lain, yaitu teknik pernapasan. Untuk mendapatkan suara yang kuat dan stabil, diperlukan penguasaan teknik pernapasan yang baik.
Untuk dapat menguasai teknik power suara, sebaiknya dilihat dulu apa yang terjadi dalam kebiasaan masyarakat sehari-hari. Kita perhatikan saja orang-orang disekitar kita, disana akan kita dapati orang-orang yang bersuara lemah-lembut dan orang-orang yang bersuara keras, lantang, dan hampir setiap hari berteriak. Dari situ dapat diambil pelajaran, bahwa orang-orang yang bersuara lemah-lembut sama sekali tidak pernah berteriak, namun sebaliknya orang-orang yang bersuara keras dan lantang sering berteriak.
Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mendapatkan power suara, seseorang harus sering melakukan teriakan. Dengan sering melakukan teriakan, telak terjadi suatu proses pelatihan penguatan otot-otot yang berkaitan dengan suara. Seperti halnya melatih otot tubuh lainnya, sehingga menjadi kuat dan bertenaga.
Kaitannya pada bidang menyanyi dalam penguatan power suara adalah dengan selalu berlatih menyanyi dengan suara sekeras-kerasnya. Hal itu dilakukan dengan terus menerus secara rutin hingga mendapatkan suara yang bertenaga, yaitu besar, lantang, dan stabil. Bernyanyi sekeras-kerasnya di sini lebih cenderung berteriak. Jangan kuatirkan nada-nada yang fals dan lepas.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk melatih otot-otot yang dipergunakan untuk menyanyi, sehingga menjadi kkuat dan bertenaga. Jangan takut proses ini akan merusak warna suarayang dimiliki, warna suara tidak akan rusak atau berubah, akan tetapi justru akan menjadi semakin berkarakter. Lakukanlah secara rutin, setelah beberapa waktu baru akan jelas terdengar perubahan yang terjadi pada suaranya.
Melakukan latihan ini memang tidak mudah, apalagi berada dalam lingkungan yang padat. Ada beberapa solusi agar tetap dapat melakukan pelatihan ini dengan baik:
Berlatih di tempat sepi yang jauh dari orang.
Jika ada dana, dapat datang ke studio latihan musik yang banyak tersebar di berbagai tempat, atau membuat studio kedap suara sendiri.
Jika kedua pilihan tersebut tidak bisa dijalani, ada cara termudah dan termurah yang bisa dilakukan. Caranya adalah. Dalam berlatih bernyanyi keras, mulut selalu ditutupi dengan handuk atau kain yang tebal, sehingga suara yang keluar tidak terlalu besar.
3.Dengan Siapa Berlatih?
Secara teori, untuk mendapatkan power suara sepertinya sangat mudah, karena hanya sekadar menyanyi dengan sekeras-kerasnya dan cenderung berteriak. Akan tetapi, dalm praktiknya hal tersebut sulit dilakukan, karena banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain seperti yang disebutkan di atas yaitu faktor lingkungan dan sosial, sehingga segala sesuatu yang seharusnya mudah menjadi sulit.
Dalam berlatih untuk mendapatkan power suara ini sebenarnya dapat dilakukan sendiri, namun karena banyaknaya kendala tersebut mengakibatkan tingkat kegagalan yang tinggi dan kualitas yang beragam tergantung kedisiplinan dan kegigihan dalam berlatih. Apalagi proses pelatihan ini tergolong berat, melelahkan dan membosankan. Oleh sebab itu, dalam melakukan pelatihan ini disarankan didampingi pelatih, yang akan membantu intensitas pelatihannya, mengarahkan tekniknya, dan mengukur tingkat keberhasilannya. Mereka itu antara lain para penyanyio professional, baik yang masih aktif ataupun yang sudah pensiun dan orang-orang yang dengan baik menguasai dalam bidang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar